Cerita dewasa Cerita Seks pejuh
Silahkan baca cerita seks sepuasnya
Setelah beberapa kali mengunjungi situs ini, hatiku terdorong untuk mengirimkan kisah nyata yang aku alami sewaktu aku masih smu. Ceritanya berawal ketika aku dan Vivi belajar bareng di rumahku. Waktu itu hanya kami dan si mbok yang berada di rumah, karena mami dan papi ku lagi ke bandung. Sedangkan kakakku selama mami dan papi ngga dirumah dia juga suka pulang larut malam.
“Vi, sudah jam empat nich, kita istirahat dulu yuk”, ajak ku.
“ok, aku juga sudah capek nich wi”, kata Vivi.
“O..ya dew, aku haus nich, campur ama ngantuk juga, suruh dong si mbok bikinin es sirop.
“Ok..ok tuan putri”, jawabku.
Tidak lama setelah aku pesan datanglah si mbok membawakan dua gelas es sirop. Lalu kami cerita-cerita sambil ngegosipin teman-teman di sekolah. Tidak lama kami cerita-cerita, akhirnya Vivi ketiduran, aku pergi ke luar mengambil handuk, aku ingin mandi karena sudah sore. Sehabis mandi, aku menuju kamar, aku masih belum berpakaian, hanya lilitan handuk yang menutup tubuhku.
Betapa kagetnya aku sewaktu masuk kamar, kulihat si bruno anjingku sedang menjilat-jilat paha Vivi, karena Vivi memakai rok mini, sesekali si bruno menjilat CDnya. Vivi hanya menggeliat geliat dan sesekali merintih, mungkin dia bermimpi sedang dicumbui pacarnya, pikirku. Lama juga tertegun aku menonton adegan yang mendebarkan dan membuat nafasku sesak. “non.., ada telpon dari nyonya”, kata si mbok.
“Achhk”, aku kaget mendengar sapaan si mbok, aku benar benar kaget, langsung saja aku tutup pintu, dan nyuruh si mbok bilang ke mami bahwa aku lagi tidur.
Lalu aku konci pintu kamar ku, aku lepas handuk yang membalut tubuh ku. Lalu aku kenakan bra warna biru dan CD warna biru juga. Sedangkan si bruno aku biarin menjilat jilat dewi. Setelah selesai mengenakan pakaian dalam ku, aku hampiri Vivi yang lagi dijilati si bruno. Aku tarik si bruno, dia nya menggonggong, mungkin si bruno merasa terusik. Akhirnya Vivi kebangun mendengar gonggongan si bruno.
“ada apa wi”, tanya Vivi keheranan ngeliat si bruno menggonggong kearahnya.
Dari wajahnya juga terlihat keheranan karena ngeliat aku hanya pake bra dan CD.
“akh, ngga apa-apa”, ini.. aku habis mandi, waktu mo masuk kamar si bruno nyelonong juga, lalu aku tarik, eh malah gonggongin kamu.”
“Dewi kok CD aku basah nich, padahal aku ngga mimpi basah lo.”
“oh, ah, itu..”, aku bingung juga mo jawab, nanti salah-salah malah Vivi marah banget sama aku.
“ada apa wi..?”, desak Vivi.
Setelah lama diam, baru aku jelasin kejadiannya. Vivi kaget, aku diam takut kalo Vivi marah dan musuhin aku. Lalu ia tetsenyum,
“Masa sich wi..?”, Vivi ngga yakin.
“Bener swer dech” jawab ku.
Lalu Vivi berdiri, tanpa aku duga dia melepas t-shirtnya.
“Dewi, sini..”, panggil Vivi,
“Ada apa vi..?” jawabku.
“Tolong bukain resleting rok aku wi.”
Seperti di hipnotis aku lepas resleting rok Vivi, dan aku tarik roknya. Sekarang Vivi hanya pake bra dan CD aja. Lalu Vivi naik lagi ke tempat tidur ku, dan berbaring, kakinya di buka lebar-lebar.
“Wi, lepasin lagi si bruno”, pinta Vivi, aku menatap Vivi heran.
“Iya lepasin, aku pengen di jilatin lagi”
Lalu aku lepasin si bruno dan bruno pun langsung menjilat-jilat paha Vivi. Tangan Vivi meremas-remas sprai ku, menahan geli. Dia senyum-senyum, tapi lama-kelamaan suaranya seperti orang merintih, karena mulai terangsang dengan jilatan si bruno.
“Dewi.., tarik CD ku Wi..”, rintih Vivi.
Aku langsung melepas CD Vivi tanpa diperintah dua kali. Tangan Vivi melepas bra nya, melihat adegan itu aku juga terangsang, aku lepas juga CD dan braku. Sekarang aku juga bugil tanpa ada sehelai benangpun menutup tubuh mulusku, Vivi juga bugil.
“Wi..suruh bruno jilatin Vagina aku, ayo wi.. “, pinta Vivi.
Suaranya mulai serak, aku pegang bruno dan mengarahkan kepalanya ke Vagina Vivi. Bruno langsung menjilat Vagina Vivi.
“Ooochh, achhk aooch..”suara Vivi mengerang.
Matanya sudah mulai merem, kakinya semakin terbuka lebar. Lidah bruno semakin lincah menjilat-jilat lobang Vagina Vivi, aku melihat penis si bruno sudah mulai keluar, warnanya kemerah-merahan. Aku angkat si bruno, maksudku biar bruno menjilat dada Vivi.
“Wi.., kenapa diangkat si bruno”, tanya Vivi,
“Aku mau bruno jilat dada kamu vi.. ” Rupanya Vivi juga melihat penis bruno,
“Wi lihat penis si bruno keluar, rupanya dia terangsang juga wi.”
“Iya.., jawab ku”.
“Sebentar Wi, aku nungging dulu”, lalu Vivi nungging.
“Wi, suruh bruno masukin penisnya Wi, aku mau disetubuhi si bruno” pinta Vivi.
“Apa..?”tanya ku kaget.
“Iya aku pengen disetubuhi si bruno” jawab Vivi.
Lalu aku angkat kaki depan si bruno, aku letakkan di punggung Vivi. aku arahkan penisnya biar masuk ke Vagina Vivi. “Aaachh..” Vivi menjerit kecil.
“Ooochh..oochh..aaccggh.” jerit Vivi membuat aku tambah terangsang.
Si bruno semakin kencang mengocok penisnya ke vagina Vivi.
“Vivi.., aku pengen kamu jilat Vagina ku vi, aku juga mau merasakan enaknya”, pinta ku sama Vivi.
“Ayo.. sayang berbaring didepan ku sayang, kata Vivi”
Rupanya Vivi sudah ngga ingat apa-apa lagi, yang dia tau hanyalah kenikmatan disetubuhi bruno.
“Ooochh..acchh. oohh.. enakk, penis bruno panjang dan keras..enak sekali..” kata Vivi dalam erangannya.
Si bruno semakin kencang menggenjot Vagina Vivi, Vivi juga semakin garang menjilat vaginaku, sesekali dihisapnya cairan pelicin yang keluar dari vaginaku.
“Ooochh..aacchh,” erangan Vivi semakin memburu.
“Ooochhcch.” erangan panjang Vivi terdengar,
Vivi tersungkur di perut ku, rupanya Vivi sudah mencapai organsme. Tapi bruno tetap mengocok-ngocokkan penisnya, karena Vivi sudah ngga nungging lagi jadi penis bruno nempel di punggung Vivi, dan gesekan itu hanya dipunggung Vivi, sampai bruno juga memuncratkan cairan dari penisnya.
Akhirnya kami terbaring dan sampai ketiduran karena letih. Waktu dibangunin si mbok, rupanya hari sudah jam sembilan malam. Malam itu Vivi nginap di rumah ku, dia nelpon ke maminya, untuk minta izin nginap di rumah ku. Waktu mau tidur malam kami cerita-cerita mengenai pengalaman yang baru pertama kali kami alami, dan buat janji ngga diceritain keorang-orang. Biar Vivi yakin aku ngga cerita ke orang-orang, Vivi minta aku bersetubuh dengan bruno besok hari.
Keesokan harinya waktu pulang sekolah aku diajak Vivi kerumahnya, untuk minta izin ke maminya mo nginap dirumah ku lagi, sekalian mengambil baju seragam sekolah, karena hari ini Vivi pake baju seragam sekolah ku. Sorenya aku dan Vivi naik taxi ke rumah ku. Sampai dirumah kami mandi berdua, setelah mandi aku disetubuhi bruno seperti bruno menyetuBHi Vivi kemarin. Akhirnya kami ketagihan disetubuhi bruno. jika Vivi lagi nafsu dia nginap dirumah ku, dan malamnya bruno menyetubuhi Vivi. Tapi kalo mami ku di rumah kami ngajak bruno jalan-jalan dengan mobil, di mobil bruno menyetubuhi Vivi. Kadang-kadang aku disetubuhi bruno di mobil.
Perbuatan itu kami lakukan sampai akhirnya bruno mati kelindas mobil waktu kami ngajak jalan-jalan ke taman, bruno lepas dan lari ke jalan lalu datang mobil dengan kecepatan tinggi melindas bruno. Setelah bruno mati, untuk melepas hasrat, kami melakukan berdua, tapi kami ngga lesbi tulen lo, karena kami juga punya pacar. Begitulah kisahku.., sekarang aku sudah kuliah semester empat.
Salam sayang buat Vivi yang sudah pindah ke jakarta.